Wednesday, 9 December 2015

Iseng Baca Ramalan Bintang




Bulan februari : Dompet anda tidak terlalu terisi. Banyak rintangan yang akan anda lalui di bulan ini, tapi jika anda berusaha keras anda pasti bisa melaluinya.

Kurang lebih seperti ini info-info ramalan bintang atau zodiak. Ramalan zodiak sekarang ini tak lagi keluar langsung dari lidah para peramal. Namun, kita mudah sekali mendapatkannya, meskipun kita enggan membacanya. Meskipun hanya berada di dalam rumah, kita dapat dengan mudah membaca ramalan. Baik melalui acara televisi, internet, koran ataupun majalah.

“Emang kenapa kalau ramalan zodiak lebih mudah diakses? Masalah? Toh lebih mudah kan untuk sedikit megetahui apa yang akan terjadi besok, biar kita bersiap-siap.”

Tidak begitu, teman-teman. Jika ditinjau dari kaca mata Islam, meramal sesuatu yang akan terjadi di hari esok (masa depan) itu tidak diperbolehkan. Karena, masa depan adalah salah satu dari lima hal yang gaib bagi kita, hanya Allah lah yang mempunyai ilmu tersebut. Jadi, ketika seorang peramal berbicara tentang hal-hal gaib dan mengaku mengetahuinya, pada hakikatnya dia hanya sok pintar dan apa yang diucapkannya adalah dusta belaka

Allah Ta’ala berfirman:

“Katakanlah: “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”.” (An-Naml: 65)



“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Luqman: 34)

Setiap orang yang mengaku mengetahui hal gaib, pada haikatnya ia adalah dukun. Baik itu seorang peramal, orang pintar, paranormal, ahli nujum dan lain-lain (Mutiara Faidah Kitab Tauhid, Ust Abu Isa Hafizhohullah). Oleh karena itu, ramalan yang didapatkan melalui zodiak sama saja dengan ramalan dukun. Membaca ramalan zodiak sama saja hukumnya dengan mendatangi dukun. (Kesimpulan dari penjelasan Syeikh Shalih bin Abdul Aziz Alu syaikh dalam kitab At-Tamhid).

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam juga pernah menjelaskan mengenai hal ini. Beliau bersabda:“Barangsiapa yang mendatangi peramal, lalu bertanya tetang sesuatu, maka tidak diterima sholatnya selama 40 malam.” (HR. Muslim)

Lihat! kita hanya mendatangi saja dan bertanya, shalat kita tidak diterima selama empat puluh hari. Terlebih lagi jika kita meyakini apa yang diucapkan seorang peramal. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam telah bersabda:

“Barang siapa yang mendatangi dukun lalu ia membenarkan apa yang diucapkannya, maka ia telah kufur terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad.” (HR. Abu Dawud)

Masa sih sampai segitunya? Iya memang terlihat sepele, tapi ini sangat berbahaya dan bisa merusak keyakinan kita kepada Allah. Karena ketika kita percaya dan yakin dengan apa yang diramalkan oleh peramal, berarti kita telah menduakan Allah dalam hal kehkususan-Nya, yaitu ilmu gaib.

Rizki, percintaan, nasib dan lain sebagainya tidak ditentukan oleh tanggal kapan seseorang dilahirkan. Allah telah tentukan itu semua sebelum diciptakaanya makhluk. Jadi nggak ada sama sekali campur tangan makhluk. Bagaimana bisa seorang peramal dengan beraninya mengklaim dirinya mengetahui rizki, percintaan dan nasib seseorang dengan hanya melihat bintang-bintang dilangit.

Pernah dengar kalau seorang penjelajah di masa lalu menggunakan bintang sebagai penunjuk arah? Atau pernahkah kamu melihat bintang jatuh? Pernah membayangkan kalau di setiap malam tak ada lagi bintang yang menghiasi langit? Itu semua adalah maksud dan tujuan bintang yang Allah ciptakan. Sebagai petunjuk arah bagi seorang musafir (orang yang sedang bepergian), sebagai pelempar syaithan yang mencuri berita langi dan juga sebagai penghias langit.

Buat ngeramal? Jelas sekali itu adalah sebuah kesalahan. Gak ada satupun teori ilmiah yang menguatkan kalau salah satu kegunaan bintang-bintang dilangit adalah untuk meramal nasib seseorang, lagian ngapain sih masih percaya sama begituan, kita masih punya Allah yang Maha Berkuasa mengatur segala sesuatunya dengan sempurna.

(Fahmi)





No comments:

Post a Comment