Tuesday, 14 January 2014

Ada Apa Dengan Tahun Baru?



            Sebuah malam dimana banyak manusia mengharapkan akan kedatangannya. Mereka berbondong-bondong menyambut malam tersebut. Mereka beramai-ramai mempersiapkan dari jauh hari demi menyambutnya. Ketika jarum jam tepat menunjukan ke angka 12, mereka secara kompak menyambutnya dan meraimaikannya dengan petasan-petasan dan kembang api. Itulah fenomena yang terjadi di saat malan tahun baru. Jika kita bertanaya kepada diri kita masing-masing, apa yang saja yang kita lakukan di malam tersebut?


            Wahai saudara-saudaraku seiman, sadarkah kita, bahwa betapa banyak kaum muslimin di zaman ini terperdaya dengan apa yang tidak pernah ditunjukan oleh Nabi-nya? dan betapa jauh diri kita ini dari ajaran-ajaran yang bawanya? Sungguh sangat meruginya diri kita ini, karena malam yang dimipi-impikannya justru adalah waktu yang mendekatkan dan semakin mendekatkan diri kita kepada kematian. Dengannya akan putus seluruh amal sholeh dan akan hilang segala kenikamtan di muka bumi ini.

            Tahukah kita, Tahun baru yang dirayakan oleh masyarakat ini adalah pergantian tahun masehi sangat erat kaitannya terhadap agama nasrani. Dimana tahun tersebut ditetapkan di mulai dari dilahirkannya Nabi Isa 'alaihisalam. Nanun, ternyata  penatapan tahun ini diambil dari kalender bangsa romawi yang jauh sudah ditetapkan sebelum masehi yang diyakini bahwa bangsa romawi pun merayakan tahun tersebut dengan tujuan untuk memuja salah satu dewa mereka. Maka dari sini saja sudah bisa kita katakan bahwa merayakan tahun baru ini adalah termasuk tindakan menyerupai adat atau perayaan kaum musyrikin, sebagimana sabda Nabi Muhammad yang artinya,

"Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka mereka termasuk golongannya."  (HR Abu Dawud).

walya'udzubillah, semoga kita semua terlindungi dari perbuatan yang Allah murkai tersebut.

            Allah memerintahkan syari'at-Nya karena di dalamya terdapat banyak kebaikan, begitu pula dengan larangan-Nya, pasti mengandung hal-hal buruk. Maka salah satu hikmah kita untuk tidak melanggar dari hukum Allah agar kita terlindungi dari segala keburukan yang ada. Dan diantara Keburukan yang timbulkan dari perayaan malam tahun baru adalah bentuk kemubaziran, dimana orang-orang sangat antusias dalam membelanjakan hartanya demi sekotak kembang api atau sebungkus petasan. Tidakah kita ketahui bersama bahwa perbuatan mubazir tersebut adalah perbuatan yang menunjukan akan kekerabtan dirinya dengan syaitan, sebagaimana yang tertera dalam firman Allah ta'ala, yang artinya,

"Sesunggunya mubazir (membuang sesuatu secara sia-sia), mereka adalah kawanan dari pada syaitan." (QS Al Isra : 26-27)

Kita tentu tidak akan bersedia untuk dicap oleh Sang pencipta kita sebagai hamba yang bersahabat dengan setan, musuh besar manusia, kita berlindung dari hal demikian. Dan bentuk keburukan yang lainnya adalah kita rela, ridho bahkan senang dalam merayakan perayaan yang bukan termasuk dari perayaan kaum muslimin. Rasulullah telah menyatakan bahwa hari raya kaum muslim hanya dua, Iedul Fitr dan Iedul Adha. Sehingga kita masih belum bisa secara sempurna merealisasikan Firman Allah,

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِىَ دِينِ(6)

“Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” )QS Al kafirun : 6)

 karena kita masih mencampur adukan kegiatan-kegiatan kita dengan kegiatan-kegiatan mereka yang telah menyukutukan Allah. dan masih banyak hal lain yang memberikan pengaruh buruk bagi pelakunya.

            Lantas apa yang perlu kita lakukan, di saat manusia sedang berhura-hura dan bersenang-senang? Sebenarnya malam itu sama  sebagaimana malam-malam lainnya yang tidak memliki kelebihan dan keutamaan. Maka  seyogyanya yang perlu kita lakukan adalah memperbanyak muasahabah(intropeksi) diri, karena betapa banyak dosa-dosa yang kita pebuat selama ini. Lalu adakah amalan-amalan yang lebih ketimbang waktu-waktu sebelumnya? Alangkah meruginya diri kita ini di hari-hari yang terus berlalu namun tidak ada amalan yang membuatnya menjadikan lebih baik. Atau kegiatan lain yang bisa lakukan  dengan membuat perencanaan baru untuk setahun mendatang atau lebih, dengan harapan kita bisa mendekatkan cita-cita kita dan tercapai di hari mendatang nanti.

            Oleh karena itu, mari kita sedikit menengok kepada amalan-amalanyang kita perbuat, apakah perbuatan kita tersebut sesuai dengan syariat islam atau bahkan sangat menyimpang darinya. Semoga yang sedikit ini memberikan banyak manfaat dan senantiasa di bawah lindungan dan hidayah-Nya.
Wallohu a'lam. 

Penulis: Riza Islamy

No comments:

Post a Comment